Entri Populer

Sabtu, 27 November 2010

makalah bahasa indonesia


PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA II




DOSEN PENGAJAR

Disusun oleh :
Kelompok 2


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN S-1 PGSD
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2010


KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis panjatkan karena berkat dan hidayah-Nya pula yang penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Salawat dan salam senantiasa dilimpahkankepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam yang penuh noda dan dosa kea lam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dengan cahaya Nur Al-Qur’an.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari adanya kekurangan dan ketidak sempurnaan baik dari segi isi maupun penulisan dan kata bahasanya, hal ini sesuai dengan kedangkalan pengetahuan yang penulis miliki, maka dari itu penulis meminta saran maupun kritik dari para pembaca.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya para pembaca.


Banjarmasin,1 November 2010



Penulis






DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………...

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………………………………………
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………………………….

BAB II. ISI
A. Pengertian Prinsip dan Tujuan Membaca dengan Bidang Studi Lain………………………….
B. Membaca di dalam GBPP Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 1994……………….
C. Membaca di Dalam Model Lintas Kurikulum Bidang Studi……………………………………………
D. Contoh – Contoh Pembelajaran Membaca yang Dikaitkan Dengan Bidang Studi Lain…

BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi di SD, yaitu dari kelas 3 sampai
dengan kelas 6, suatu pelajaran bahasa yang selalu dilatihkan ialah membaca dibandingkan dengan bacaan pada kelas rendah, materi bacaan di kelas tinggi lebih beraneka topiknya dan lebih mendalam isinya.
Untuk menunjang kemampuan siswa dalam mempelajari berbagai bidang studi, pada makalah ini akan dibahas kaitan antara membaca dengan bidang studi lain seperti IPS, IPA, dan matematik. Dengan demikian pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya membaca dapat dianggap sebagai pintu gerbang untuk mengenal, memahami, dan mendalami pelajaran lainnya.
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
- Memahami tujuan pelajaran membaca serta kaitan antara membaca dengan bidang studi lainnya.
- Mengetahui pengertian dan prinsip dalam membaca.
- Dapat merencanakan dan enerapkan berbagai contoh pembelajaran membaca dalam kaitannya dengan mata pelajaran lain dikelas.
- Mengetahui langkah – langkah dasar yang ada dalam model lintas bidang studi.
C. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian membaca ?
b. Apa saja tujuan pengajaran embaca di sekolah ?
c. Apa saja langkah dasar yang ada dalam model lintas bidang studi ?









B A B II
I S I
B. Pengertian Prinsip dan Tujuan Membaca dengan Bidang Studi Lain
Pengertian membaca yang disebutkan berikut ini adalah suatu pengertian yang meliputi berbagai aspek membaca, yaitu :
1. Membaca merupakan suatu proses dekoding, artinya membaca adalah suatu kegiatan untuk memecah kode – kode bahasa berupa lambang – lambang verbal. Lambang verbal adalah rangkaian huruf yang mengikuti suatu konvensi tertentu ( misalnya ejaan )yang membentuk suatu wacana yan berisi suatu informasi atau pengertian.
2. Membaca adalah sebuah keterampilan berbahasa yang hanya dapat diperoleh melalui latihan. Dan keterampilan yang dimaksud ialah keterampilan menggerakkan otot – otot mata, menggunakan kamus, menggunakan grafik mengatasi kesulitan menbaca, mencari ide pokok dan penjelas, dan sebagainya.
3. Membaca merupakan proses merekonstrukisi makna sebuah teks. Artinya, membaca merupakan suatu untuk menelusuri makna yang ada di dalam sebuh tulisan.
4. Membaca merupakan suatu pemindah lmbang visual ( katon ) menjadi lambang auditoris ( berbunyi ).
5. Membca merupakan suatu proses mengolah bacaan secara kritis kreatif yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh dan mendalam tentang isi bacaan.
Kemampuan membaca merupakan kebutuhan dasar, karena sebagian besar informasi
disajikan dalam bentuk tertulis dan hanya dapat diperoleh melalui membaca. Kegiatan membaca bukan hanya sekedar mendorong siswa untuk membaca dengan lancar, tetapi juga siswa memahami isi bacaan. Dengan memahami isi bacaan, tujuan membaca menjadi jelas, yakni untuk: (a) memperoleh informasi, (b) mengembangkan berpikir kritis, (c) menambah wawasan dan pengalaman, (d) menikmati isi bacaan atau kesenangan, dan (e) mengembangkan minat baca.
Adapun prinsip membaca yaitu memhami apa yang dibaca atu isi bacaan, selanjutnya
memahami lebih lanjut mengapa, siapa, kapan, dan dimana terjadi suatu peristiwa pada bacaan tersebut. Pada umumnya tujuan pengajaran membaca di sekolah ialah untuk meningkatkan kompetensi kebahasaan atau pemerolehan kemampuan berbahasa. Menurut Nuttall ( 1982 ), tujuan program pengajaran membaca adalah meningkatkan kemampuan siswa agar dapat membaca teks asli yang belum pernah dikenalnya dengan tingkat kecepatan yang memadai dan dengan pemahaman yang memdai tanpa mengalami hambatan.
Dan manfaat kaitan pelajaran membaca dengan pembelajaran lain ialah :
a. Efisien waktu pelajaran dengan mengajarkan keterampilan berbahasa sekaligus materi pelajaran lain.
b. Menerapkan pelajaran lintas kurikulum dalam jam pelajaran Bahasa Indonesia, artinya menunjang pemahaman materi satu pelajaran atau beberapa pelajaran dihubungkan dengan pelajaran membaca.

C. Membaca di dalam GBPP Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 1994
Pada kurikulum 1994 GBPP pelajaran Bahasa Indonesia, membaca adalah suatu keterampilan berbahasa di samping ketiga keterampilan berbahasa lainnya, yaitu : berbicara, menyimak, dan menulis. Secara jelas tujuan membaca di SD disebut pada butir 5 sampai dengan butir 8 Tujuan Khusus Pemahaman sebagai berikut :
5). Siswa mampu memahami isi dengan tepat
6). Siswa mampu mencari informasi, mengumpulkan, dan menyerap informasi.
7). Siswa memiliki kegemaran dan keterampilan untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari – hari.
8). Siswa memiliki kegemaran membaca/ menikmati karya sastra untuk meningkatkan kepribadian, mempertajam kepekaan perasaan dan memperluas wawasan kehidupannya.
Tujuan membaca pada GBPP Kurikulum 1994 untuk kelas 3 SD ialah siswa mampu
membaca dengan lancar dengan lancar dan dapat menceritakan kembali dengan kata – kata sendiri. Untuk kelas 4, tujuannya yaitu :
1. Siswa mampu membaca bacaan dengan lancar dan memahami isinya, dan dapat mencari kata – kata sukar dengan menggunakan kamus atau sumber – sumber yang lain.
2. Siswa mampu memahami cerita, puisi, dan drama serta dapat memberikan kesan.
Tujuan membaca untuk kelas 5 SD yaitu :
1. Siswa mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata – kata sendiri.
2. Siswa mampu membaca teks bacaan secara cepat dan dapat mencatat gagasan – gagasan utama.
3. Siswa mampu menyerap isi cerita, puisi, dan drama serta dapat memberikan tanggapan.
Dan untuk kelas 6, tujuan nya yaitu :
1. Siswa mampu membaca teks bacaan serta dapat mengutarakan pendapat dan tanggapan mengenai isinya.
2. Siswa mampu membaca sekilas teks bacaan dan menemukan garis besar isinya.
3. Siswa mampu memahami isi cerita, puisi, drama dan dapat menceritakan kembali, memberi kesan, dan tanggapan.

D. Membaca di Dalam Model Lintas Kurikulum Bidang Studi
Sebelum membahas mengenai pengembangan model, sekilas dijelaskan definisi model.
Greco (1994:2) mendefinisikan model adalah suatu sistem yang mempresentasikan pengetahuan secara ilmiah yang berkaitan dengan aspek psikologi. Sistem ini bisa berupa simbol (termasuk bahasa), penampilan grafik atau alat yang biasanya bekerja. Model bisa juga merupakan sebuah teori tapi jarang atau tidak lazim digunakan.
Tujuan utama pola rancangan model lintas kurikulum bidang studi adalah menyatukan
perspetif serta pusat pandang. Sejumlah mata pelajaran menjadi tema pusat kendali. Cara penyatuan umumnya disebut sebagai Model Konsep Lintas Bidang Studi, dengan harapan agar dapat lebih mendorong siswa agar mampu menemukan dan memahami jalinan hubungan sejumlah mata pelajaran. Empat langkah dasarnya yaitu:
Langkah 1 : Memilih pusat kendali
Guru memilih pusat kendali yang bertindak sebagai pusat pandang bagi pengembangannya. Pusat kendali sebaiknya tidak bersiat begitu umum dan luas sehingga mengaburkan makna bahan ajar dan juga tidak bersifat sempit sehingga membatasi parameter bahan ajar. Topik yang bersifat konseptual sangat bermanfaat karena sesuai dengan maknanya yang abstrak. Konsep seperti amatan, pola, sinar, revolusi, penerbangan, masa depan, perintis, kemiskinan, banjir, dan sejenisnya dapat dijadikan pusat – pusat kendali.
Banyak peristiwa yang dapat dijadikan sebagai pusat kendali karena kebayakan aspek yang dikandung unuk dikaji dari berbagai disiplin. Namun ada kriteria dalam pemilihan peristiwa antara lain asas manfaat, relevansi, daya tarik, dan kekayaan aspek hubungan antar mata pelajaran.
Langkah 2 : Ramu Pendapat untuk Menemukan Hubungan
Ramu pendapat merupakan teknik yang bersifat terbuka tetapi terbatas untuk menimbulkan ide siswa. Ada empat prinsip ynag menjadi ciri teknik ramu pendapat :
a. Kritik berlaku dalam pelajaran.
b. Spontanitas dan jawaban yang di luar dugaan akan membentuk daya cipta.
c. Sejumlah ide akan terungkap. Penilaian dilakukan setelah ide terkuras habis.
d. Penggabungan antara ide selalu dicari untuk menentukan ide yang lebih baik dan menyempurnakannya.
Tujuan ramu pendapat adalah untuk membahas tema kendali dari sudut pandang berbagai
mata pelajaran.
Langkah 3 : Menetapkan Pertanyaan Pemandu
Langkah ini mengambil serangkaian kunci hubungan antarmata pelajaran. Suatu bentuk satuan bahan ajar dapat berbentuk cakupan atau urutan pertanyaan pemandu. Pertanyaan tersebut bersifat lintas disiplin dan sejalan dengan bagian dalam buku pelajaran.
Langkah 4 : Menuliskan Kegiatan sebagai Dasar Pelaksanaan
Rancanangan kegiatan merupakan kunci bagi satuan bahan ajar, kunci yang dapat menerangkan apa yang akan dilakukan oleh siswa dalam menelaah tema kendali. Salah satu prinsip dasar dari perancanaan efektif ialah kemampuan guru membangkitkan daya kreatif dan pikiran kritis dalam kegiatan belajar siswa sehari – hari.
Untuk menumbuhkan baik belajar mandiri maupun belajar kelompok, guru dapat merencanakan dengan segaja kegiatan – kegiatan dalam bentuk berpasangan, kelompok kecil dan kelompok besar. Tujuannya untuk menimbulkan berbagai situasi yang dapat mendukung kegiatan sehari – hari.
Unsur – unsur rumusan tujuan pengajaran yang baik meliputi :
1. Pelaku siswa pada tingkat perkembangan psikoligi tertentu.
2. Kata kerja operasional merujuk kepada peubahan perilaku yang dikehendaki.
3. Hasil belajar bisa diukur atau diamati.
4. Kondisi sarana dan cara dengan apa kegiatan belajar dilakukan.
5. Ketentuan penilaian kriteria yang ditetapkan untuk mencapai hasil belajar yang dikehendaki dalam kaitannya dengan kualitas, kuantitas serta waktu yang diperlukan.

E. Contoh – Contoh Pembelajaran Membaca yang Dikaitkan Dengan Bidang Studi Lain
1. Contoh pembelajaran mambaca dikaitkan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
IPS mempelajari gejala sosial, hubungan dengan masyarakat. Kemampuan berkomunikasi sangat penting baik bagi IPS maupun Bahasa Indonesia, karena IPS di SD bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari – hari.
2. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn )
PPKn bertujuan untuk menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari – hari yang didasarkan kepada nilai – nilai Pancasila baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, dan memberikan bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan di SLTP. PPKn membahas nilai positif dalam hubungan manusia. Nilai kemanusiaan perlu dikomunikasikan dan diberi contoh tindakan yang konkret melalui Bahasa Indonesia.
3. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan denagn Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).
Pengajaran IPA bertujuan untuk :
1. Memahami konsep – konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari – hari.
2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda – benda serta kejadian di lingkungan sekitar.
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri.
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala – gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
6. Mampu mengunakan twknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari.
7. Mengenal dan menepuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan YME.
Dan melalui Bahasa Indonesia segala bahan ajaran IPA terutama tentang gejala alam, karena hubungan antara manusia dan alam sangat penting di dalam kehidupan ini.
4. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan dengan Matematika
Melalui Bahasa Indonesia dijelaskan hubungan antara bilangan. Kajian data menggunakan Bahasa Indonesia untuk menjelaskan dan menyimpulkan data yang terdiri dri angka – angka, digunakan Bahasa Indonesia. Demikian pula dalam menjelaskan prinsip pengukuran, hubungan antara alat ukur dengan benda yang diukur, satuan pengukuran disampaikan dalam Bahasa Indonesia.
Matematika membahas tentang hal – hal yang abstrak, dan Bahasa Indonesia membantu menjadikan konkret hal – hal abstrak di dalam Matematika. Prinsip pengajaran dari konkret ke abstrak perlu diterapkan guru untuk kepentingan siswa.
5. Contoh pembelajaran membaca dikaitkan dengan Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian berfungsi untuk mengembangkan sikap, kemampuan ( keterampilan dasar ) kreativitas, dan kepekaan cita rasa. Yang bertujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan siswa berkreasi dan menghargai kerajinan tangan dan kesenian. Dan Bahasa Indonesia sangat menunjang kegiatan Kerajinan Tangan dan Kesenian, terutama dalam hal mengkomunikasikan hasil karya.































B A B III
P E N U T U P

A. Kesimpulan :
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama membaca, merupakan suatu keterampilan yang sangat penting menunjang keterlibatan membaca dalam keterampilan berbahasa. Sesuai dengan kenyataan atau yang terjadi secara ilmiah dalam kehidupan sehari – hari. Keterampilan membaca tidak dipisahkan dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti berbicara atau menyimak dan menulis.
Pengajaran Bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan dasar – dasar ilmu pengetahuan lain membentuk suatu dasar kehidupan yang mantap bagi siswa SD perorangan. Hubungan antarmata pelajaran menjadi penting untuk disorot, karena siswa memandang dunia ini sebagai sesuatu yang utuh dan berusaha menghubungkan antara sesuatu yang diketahuinya. Setiap mata pelajaran pasti ada hubungannya dengan mata pelajaran yang lain dan hubungan itu demikian menarik untuk dipahami, sehingga menjadikan siswa dapat memperluas wawasannya.


B. Saran :
Dalam memperkenalkan dasar – dasar pelajaran yang mengarah kepada bidang studi lain diperlukan keterampilan tambahan guru kelas berdasarkan suatu kesadaran tentang keterhubungan antar mata pelajaran, sehingga dasar – dasar ilmu pengetahuan beserta jalinan diantaranya mewujudkan suatu dasar kehidupan siswa yang memacu minatnya mempelajari ilmu pengetahuan seluas mungkin.












DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan. 2005. Pembelajaran Baca, Tulis, Hitung (CALISTUNG) di Sekolah Dasar, Depdiknas, Jakarta.

Indonesia di Kelas Tinggi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Muhibbin Syah, 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosda Karya. Bandung.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku itu......

Foto saya
I can if i think i can n i believed Allah always with me..